Kemarin sewaktu Arkhas
pulang dari sekolah. Arkhas latihan bola basket terlebih dahulu bersama
teman-temannya. Ada Rio, Labib, Realto, Krishna, Dzul, Danu, Reza, Daus, Dewo,
Iqbal, Andhika, dan Sunu. Latihan begitu berat karena ditemani oleh pelatih
yang sangat garang ia bernama Memet. Memet adalah pelatih fisik pemain basket.
Sebelum latihan basket Memet menyuruh kita untuk pemanasan terlebih dahulu
supaya otot-otot kita lebih lemas dan kuat. Setelah melakukan pemanasan Memet
menyuruh kita berlari memutari sekolah kita tercinta yang telah menjadi sekolah
unggulan yang kkmnya 75 apalagi ruang kelas 10 sudah ber-AC sebanyak 5 kali
dalam kurun waktu 10 menit. Jika melebihi waktu akan mendapatkan bonus 1 kali
putaran.
Akhirnya Arkhas berlari dengan
kencang. Tapi setelah 1 putaran berlalu Arkhas nampak lelah begitu juga dengan
teman-temannya. Putaran demi putaran berlalu. Setelah sampai garis akhir
ternyata waktu yang ditempuh Arkhas lebih dari 10 menit dan terpaksa ia
mendapatkan bonus secara cuma – cuma oleh pelatih memet. Setelah melakukan 1
tambahan putaran Arkhas melakukan lompat katak 2 kali putaran tanpa minum
setetes air pun. Haus dan letih tidak terhindarkan lagi.
Selanjutnya lay up tanpa dribble itupun
dilakukan berulang- ulang tanpa minum. Loncatan demi loncatan dilakukkan Arkhas
tanpa henti itu membuat kaki Arkhas menjadi sakit. Biarpun berat Arkhas tidak
mudah patah semangat karena latihan yang ia terima bersama teman-temannya
begitu berat tapi Arkhas adalah pemain yang akan mewakili sekolah untuk
mengikuti lomba basket SMA/SMK/MA seluruh Yogyakarta. Waktu berlalu begitu
cepat latihan Basket pun diakhiri dengan bacaan Hamdallah bersama-sama.
Alhamdulillah..
Setelah selesai latihan basket
Arkhas tidak ikut ngumpul bersama teman-teman basketnya untuk sekedar makan dan
minum susu hangat untuk melepas lelah setelah lelah latihan yang amat berat
ini. Sewaktu di jalan Arkhas bertemu 4 orang perempuan yang masih duduk di
bangku SMA dan bertanya
“mas, doyan molen ra?” kata
perempuan tadi.
Arkhas bingung apa yang perempuan
tadi bicarakan. Arkhaspun langsung bergegas pergi dengan cepat. Dalam hati
Arkhas tertawa kegirangan